Oleh I Dewa Agung Wahyu Arinatha
Di sisi lain, penggunaan
kecerdasan buatan dalam tugas akademik juga dapat memberikan dampak positif
bagi mahasiswa. Misalnya, AI dapat membantu mahasiswa penyandang disabilitas
atau kesulitan belajar dengan memberikan masukan dan dukungan yang
dipersonalisasi. Hal ini dapat membantu mereka mengatasi tantangan dan mencapai
kesuksesan akademis. Selain itu, AI dapat membantu mahasiswa yang kesulitan mengatur
waktu dengan menyediakan tenggat waktu dan pengingat, yang dapat membantu
mereka tetap teratur dan fokus.Dampak kecerdasan buatan terhadap masyarakat
secara keseluruhan juga penting. Penggunaan kecerdasan buatan dalam kegiatan
akademik dapat mengarah pada sistem pendidikan yang lebih adil dengan
memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi kepada seluruh mahasiswa,
terlepas dari latar belakang atau kemampuannya. Hal ini dapat membantu
menjembatani kesenjangan antara mahasiswa yang kurang beruntung dan teman-teman
mereka yang lebih beruntung, yang mungkin memiliki akses terhadap sumber daya
dan dukungan yang lebih baik.
Selain itu, pemanfaatan
kecerdasan buatan dalam kegiatan akademik juga dapat menghasilkan proses
pendidikan yang lebih efisien dan efektif. Dengan memberikan umpan balik dan
dukungan langsung kepada mahasiswa, AI dapat membantu mereka mengidentifikasi
bidang-bidang yang perlu mereka tingkatkan dan memfokuskan upaya mereka. Hal
ini dapat menghasilkan hasil pembelajaran yang lebih cepat dan kinerja akademis
yang lebih baik secara keseluruhan. Contoh penggunaan kecerdasan buatan dalam
aktivitas akademik adalah kasus Grammarly, asisten menulis online yang
menggunakan kecerdasan buatan untuk memberikan saran tata bahasa dan umpan
balik pada tulisan. Tata bahasa telah diadopsi secara luas oleh mahasiswa di
seluruh dunia, dan banyak yang menggunakannya sebagai alat utama untuk mengedit
tugas dan esai. Meskipun ada yang berpendapat bahwa ketergantungan pada AI
dapat menyebabkan kurangnya orisinalitas dan kreativitas dalam menulis, ada
pula yang berpendapat bahwa AI dapat membantu mahasiswa meningkatkan
keterampilan tata bahasa dan menghasilkan karya yang lebih baik secara
keseluruhan.
Kesimpulannya, penggunaan
kecerdasan buatan dalam tugas akademik mempunyai dampak positif dan negatif
terhadap mahasiswa dan masyarakat secara keseluruhan. Meskipun dapat
menyebabkan penurunan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian mahasiswa,
AI juga dapat memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, meningkatkan
efisiensi, dan menutup kesenjangan antara mahasiswa yang kurang beruntung dan
teman-teman mereka yang lebih beruntung. Oleh karena itu, sangat penting bagi
guru dan pembuat kebijakan untuk menemukan keseimbangan antara penggunaan
kecerdasan buatan dalam tugas akademik dan metode pengajaran tradisional yang
mendorong keterampilan berpikir kritis dan kemandirian di kalangan mahasiswa.
Dengan cara ini kita dapat memastikan bahwa sistem pendidikan kita tetap
efektif, adil dan kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi semua
mahasiswa.
0 Komentar